Bagi kita yang hidup di jaman serba canggih saat ini menganggap tidak mengikuti gaya ataupun tren dunia merupakan suatu ketertinggalan. Terlalu banyaknya tren yang berkembang membuang seseorang menjadi terhanyut pada sebuah tren yang belum tentu membawa banyak manfaat untuk dirinya. Ada banyak budaya maupun kebiasaan yang ada dilingkungan kita. Tapi karena sebagai seorang perempuan, tentu lebih tertarik untuk membahas tren perempuan.
Apa yang identik dari perempuan?
ya, hijab
Siapa yang menyangka bahwa hijab merupakan hal ternyaman untuk kita pakai sebagai perempuan. Ini bukanlah tren, tapi ini adalah keharusan.
Dulu jauh sebelum ini aku termasuk anak muda yang lalai. Lalai untuk tidak memakai jilbab.
Jaman-jaman sekolah pakai jilbab cuma kalau pelaharan agama. Ga update, anak pesantren, dan bla bla bla alasan buat ga pake kerudung. Bisa dihitung dan diliat memakai kerudung hanya pada saat saat tertentu saja.
Namun perjalananku disini membuat Allah menuntunku lebih baik.
Berawal dari rasa malu karena pada saat masa masa pendaftaran kuliah merasa"kok kebanyakan perempuannya pakai kerudung?". Dan bapakku lah orang pertama yang membuatku sadar untuk mulai menutup penampilanku. Pernah bapak menyampaikan "malu lah, liat tuh mereka rapi rapi pakai kerudung, besok daftarnya pakai kerudung ya".
Ya, dari situlah awal perubahanku. Aku percaya proses itu ada. Karena dari pertama ku memakai hijab sampai sekarang perubahan sangat jauuuhh aku rasakan. Awal pertama yang masih memakai celana ketat, jilbab terawang, dan ala kadarnya memakai jilbab tren saat itu. Namun semakin kesini, mulai merasa nyaman dengan rok, dengan jilbab yang tebal, jilbab yang panjang, dan sampai sekarang nyaman dengan pakaian seperti ini, yang sapai sampai teman temanku bilang itu baju kedrombrongan alias kebesaran hahahah
Ya itu lah proses, proses dimana perlahan aku mulai menemukan hal ternyaman. Aku pun tidak sedang merendahkan teman temanku yang belum memakai jilbab. Hanya saja, mungkin Allah belum datangkan hidayah untuknya. Aku yang sekarang ini pun, masih jauh dari yang baik. Masih banyak proses proses selanjutnya yang harus aku lalui. Memang panjang, tapi aku begitu menikmatinya. Untuk teman temanku yang jauh lebih baik dariku, ajaklah aku pada kebaikan diri dan perbaikan diri. Untuk teman temanku yang belum dihidayahkan Allah, semoga kelak kita dalam satu proses yang sama. Doakanlah teman teman kalian agar bisa berproses bersama.
Percayalah, akan kalian temukan berbagai kenyamanan ketika kalian sudah sampai pada proses ini.
Kalian akan lebih dihargai, dan terjaga kesehatannya.
Tapi satu hal pula yang ingin kusampaikan bahwa tentu ada banyak orang orang yang mendorongku untuk mampu sampai di proses ini. Jadi, selalu ajaklah temanmu untuk berproses dalam kebaikan. Bukankan bersama dalam hal kebaikan adalah hal yang menyenangkan?
" doakanlah saudarimu yang belum mendapat hidayahNya untuk menutup auratnya, doakanlah saudarimu yang masih dalam proses menuju kebaikan, doakanlah saudarimu yang sudah baik menurutmu untuk meng istiqomahkan apa yang sudah dia capai dalam prosesnya"
Minggu, 02 April 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar