Jumat, 08 April 2016

ketika rindu ini hadir



Ini memang bukan pertama kalinya aku menulis dengan perasaan dimana aku begitu merindukanmu..
Banyak sajak-sajak yang telah kutuliskan yang menggambarkan betapa merindunya aku saat raga ini benar-benar jauh. Tetapi aku rasa, tulisanku kali inilah yang paling akan mewakili kerinduanku dalam kondisi yang baru. Masa-masa yang telah dijalani, baru pernah kali ini kita ada dalam kondisi dimana tidak ada alat komunikasi diantara kita. Ini bukan karena permasalahan, tapi ini karena memang tuntutan tugas. Ya, aku menyadarinya dan itu bukan menjadi perkara besar. Namun, apalah daya jika hati ini benar-benar merasa sepi. Jangankan suara, tanpa pesanpun ada..
taa..
taaa..
tatatata..
rindu ini semakin terasa ketika teringat ucapanmu yang memintaku pulang, namun waktu yang belum tepat. Ditambah lagi ku putar lagi rekaman yang telah kau berikan padaku. aku tau ini hanya beberapa hari, dan aku pun tak menyalahkan siapa-siapa. Kan sudah ku bilang, ini hanya tentang rindu..
apa kau merindukanku juga?
 aku memang merindukanmu, namun aku lebih percara denganmu karena kamu disana juga untuk tugasmu dan kebaikanmu. Aku mendukungmu. Ini pun bukan masalah tentang kegiatanmu, ini hanya tentang rindu tanpa kabarmu. Bukan pula ku marah, ini hanya rindu.
Apapun yang sedang kamu lakukan disana, jaga dirimu baik-baik, jaga kesehatan badan dan hatimu, karena aku yakin ada manfaat yang kamu ambil dalam tugas itu. Apa pun yang terjadi pula, selalu ingatlah dengan tuhanmu.. karena aku disinipun mendoakanmu, mendoakan yang terbaik untukmu..
Tak perlu khawatir, aku disini baik-baik saja. Melakukan kegiatan yang seperti biasanya aku ceritakan padamu. Cepatlah tiba, hari dimana kita bisa berkomunikasi lagi, aku ingin mendengar ceritamu, sekecil apapun, dan akupun ingin bercerita padamu, sekecil apapun itu. Bercerita yang hanya biasanya kuceritakan padamu.

0 komentar:

Posting Komentar