Selasa, 24 Februari 2015
Sabtu, 21 Februari 2015
penawar lelahmu
Menyakitkan rasanya
Rasanya seperti tersayat secara perlahan ketika kita
terlalu lemah
Sedih ketika kita tidak bisa melakukan hal lebih selain mendoakan
ketika orang yang kita sayangi sedang dalam kesulitan
Sedih yang dirasakan mungkin lebih menyakitkan dibandingkan
sedih yang ia rasakan
Semuanya seperti berjalan diatas pedang, selalu salah
langkah ketika kita berjalan maju maupun mundur
Apa kamu pernah merasakannya juga?
Sakit yang seperti ini?
aku yakin pernah, atau mungkin sering :(
Aku tau betapa stress yang kau alami
Tapi apa kamu tau ketika kamu stress aku pun merasakannya,
dan yang lebih sakitnya aku tak bisa berbuat lebih untukmu
Ketika aku berusaha seperti biasa, kamu anggap aku
berpura-pura
Ketika aku akui yang ku rasakan sepertimu, kamu bilang
justru itu yang menjadi pikiran
Aku hanya bisa mendoakanmu
Sungguh mendoakanmu
Aku tak ingin kamu gagal dalam hal ini
Ini impianmu
Kejarlah,, lari selagi kamu mampu lari dengan cepat
Jangan lupa istirahat dan teruslah berusaha
Karena aku ingin menjadi penawar lelahmu
untukmu, embun disetiap awal kehidupanku
Untukmu yang selalu ada dalam fikiranku,,
Embun disetiap awal kehidupanku
Entah harus apa yang aku ucap dalam barisku kali ini,
karena hanya keinginan untuk bahagia bersamamulah yang saat ini aku inginkan
dan akan terus aku inginkan
Mengenalmu untuk pertama kali, mungkin tak berkesan indah
dihatiku, tapi terlihat cerah disinarmu
Bukan keadaan yang diharapkan saat kita pertama bertemu
Namun selama waktu itu berjalan, Allah pun mencoba
mengenalkan kita satu sama lain dengan cara yang sungguh tak terduga
Disaat kita mengenalpun bukan situasi yang seperti itu yang
kita inginkan, tapi bismillah dengan kesungguhan mencoba untuk melewatinya
Dan sekarang telah lama aku bersamamu, semakin lama aku
tersadar bahwa engkau telah menjadi poros disetiap hariku
Rasa ini semakin ketergantungan olehmu, sungguh tak ingin, tak
ingin terlepas
Selain orang tua, ada namamu juga yang selalu kusebut dalam
doa
Tangan yang selalu menengadah keatas, mengharapkan ridho
yang senantiasa menemani kehidupan kita
Untuk saat ini dan seterusnya
Dan harapan serta impian kita dimasa depan pun satu persatu
selalu kusebut dalam doa, berharap selalu mendapat restu dan doa dari yang
menyayangi kita
Perbaikan demi perbaikan dicoba untuk kenyamanan
Dan berharap akan selalu nyaman walau sampai sekarang kita
masih berada di tempat yang berbeda
Jaga dirimu disana
Selalu dekat dengan yang menciptakanmu
Untukmu, embun disetiap awal kehidupanku..
Langganan:
Postingan (Atom)